Ceramah Tarawih, Ustads Junaidi: Lawan Paham Radikalisme

0

BENGKULU, TerUpdate.id – Dikatakan Ustads Junaidi Hamsyah, S.Ag, M.Pd, paham radikalisme sudah sangat menyudutkan Islam dari agama yang mencintai kedamaian. Hal ini disampaikannya saat mengisi ceramah solat Tarawih di Mesjid Besar Baitul Atieq, Sabtu (24/4/2021).

Junaidi mengajak seluruh jemaah untuk lawan paham radikalisme dan terorisme. Sebab, paham ini telah banyak merugikan bahkan membunuh nyawa manusia.

“Kalo tidak mnegaskan hati dari radikalisme, kita tidak akan merasakan ketenangan di ramadan ini,” ucapnya.

Ustad yang biasa disapa UJH ini juga menyebutkan bahwa Islam itu sederhana dan simple. Bagaimana tidak, seluruh umat diberikan kesempatan untuk bertaubat.

“Maka, pada momen ini kita bertaubat, saling berbagi, saling tegur sapa. Munculkan kedamaian, agar kita menjalani ramadan dengan nyaman,” sebutnya.

Kesederhanaan Islam dalam ceramahnya ia kaitkan dengan surah At Taubah. Dikatakannya, ada pendapat surah ini turun memang tidak menggunakan bismillah, ada juga pendapat bahwa surah ini lanjutan dari surah Al Anfal yang bercerita tentang perang.

Lebih jauh dijelaskannya, surah ini mengandung ‘keterlanjangan’. Karena surah ini dengan arti taubat yakni menelanjangi diri di depan Allah atas kesalahan dan dosa yang telah dilakukan.

“Kalau ada otak yang salah ayo kita sempurnakan lagi. Mari kita taubat dari itu. Kasian Islam yang tersudutkan dengan terorisme,” ungkap Mantan Gubernur Bengkulu ini.

Junaidi juga mengatakan, solat tarawih tahun kemarin tidak sebebas tahun ini. Kita patut bersyukur tahun ini bisa tarawih, walaupun dalam keadaan pandemi.

“Menyikapi Corona ini takut nian jangan, berani nian jangan. Tapi gunakan akal sehat dan jangan banyak masalah,” cetusnya.

Teruslah berbuat baik dan lapang hati. Jangan sampai hati sempit karena itulah keburukan, kalau sempit hati jadinya suudzon.

“Selain itu harus tetap taat prokes, cuci tangan, jaga jarak, pakai masker, hindari kerumunan, hindari yang akan bakal jadi kerumunan,” pungkasnya.

Ia berharap, semoga corona cepat berlalu. Dan juga jangan biarkan radikalisme dan terorisme ikut merusak mental kita.

Di sisi lain, Ketua Takmil Mesjid Baitul Atieq, Suryadi, mendukung wujud penolakan paham radikalisme dan terorisme ini sudah kami lakukan sejak lama yakni dengan mengadakan pengajian setiap subuh. Materi yang diajarkan banyak seperti fiqih, fiqih unah, tasawuf, mazhab, Al Islam dan masih banyak lagi.

Ia juga menyebutkan, bahkan pada kajian-kajian ini kami juga membahas terkait bom bunuh diri, yang menurut kami itu mati konyol. Karena negara Indonesia ini merupakan negara aman, tidak sedang dalam peperangan ataupun tekanan untuk membela Islam.

“Saya nilai, jika masyarakat kita cerdas dengan menyikapi ilmu Islam rasanya akan sulit radikalisme masuk. Apalagi gurunya tidak cuma satu, masyarakat akan menjadi bijak menyikapinya,” tuturnya.

Maka itu ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Provinsi Bengkulu khususnya Sawah Lebar, teruslah belajar dan belajar pada orang serta tempat yang tepat. Sehingga nantinya masyarakat tidak mudah terpengaruh paham radikalisme, hingga hal-hal yang bisa merugikan diri sendiri akan jauh terhindar.

Pada tarawih ini, jemaah juga diberikan masker secara gratis. Masker dibagikan saat jemaah masuk ke mesjid.(red)



Leave A Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.