RSMY Temukan dan Tarik Perawat yang Belum Ada STR

0

BENGKULU, Terupdate.id – Dugaan adanya manipulasi data di Rumah Sakit M. yunus Bengkulu terkait Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik Perawat (SIPP) kadaluarsa ternyata benar. Hal itu terbukti kemarin Rumah Sakit M. Yunus menarik semua perawat yang izin praktiknya kadaluarsa, Senin (2/1/2023).

Dari penelusuran media ini managemen RSMY melakukan rapat terkait masalah tersebut. Maka pada hasilnya managemen RSMY mencari adanya perawat yang izin praktiknya kadaluarsa untuk dibenah.

Disampaikan narasumber terpercaya yang tidak ingin disebut namanya, dirinya menutur bahwa usai menggelar rapat khusus direktur bersama jajaran, managemen langsung mengecek perawat yang belum STR.

“Tadi ada rapat, jadi yang belum STR segera dicek dan ditarik,” ujarnya singkat.

Artinya, RSMY telah menemukan sejumlah perawat yang belum STR. Bahkan perawat tersebut segera ditarik baik juga yang memegang jabatan.

Sementara, saat dikonfirmasi lewat WhatsApp, Direktur RSMY dr. Anjani tak banyak berkomentar bahkan Direktur seolah sudah mengetahui permasalahan ini. Dirinya sempat bertanya kenapa berita ini diangkat.

“Kami bersilaturahmi dengan Pak Dedi baik-baik, kenapa tiba-tiba dinaikan. Jadi ada apa? Kita semua untuk Bengkulu sehat dan maju,” ucapnya.

Ditempat lain, Ketua DPD PPNI Kota Bengkulu Ns. Dedi Heryanto, S.Kep mengatakan, pihaknya hanya menjalankan kewajiban yakni mengawasi perawat yang di Kota Bengkulu untuk tertib administrasi.

“Kami tidak ada maksud lain, kami ingin perawat bekerja dengan nyaman dan tidak terjadi masalah ke depannya,” ungkapnya.

Selain itu ia kembali menjelaskan, bahwasanya terkait STR ini sudah diatur dalam UU keperawatan nomor 38 tahun 2014. Di sana disebutkan perawat yang mmemberikan pelayanan keperawatan kepada masyarakat harus memiliki STR.

Artinya apabila belum memiliki STR, perawat dapat dipidana bahkan didenda 100 juta rupiah. Maka itu PPNI mengawasi dan melindungi anggotanya agar tidak tersandung pidana tersebut.

“Sekali lagi saya sebutkan, silaturahmi kami yaitu PPNI ke Direktur RSMY tidak ada niat jahat. Kami ingin memperbaiki administrasi perawat saja, karena tanggung jawab kami menertibkan perawat yang nakal dan memanipulasi bahkan memalsukan STR,” katanya.

Ia juga mengimbau, perawat yang berada di pasyankes dapat bekerja dengan baik dan profesional. Dalam melaksanakan pelayanan perawat juga harus berhati-hati agar tidak tersandung masalah hukum.

Terkait jumlah perawat yang ditarik oleh RSMY media terupdate.id belum mendapat informasi yang pasti. Untuk itu sampai saat ini media ini masih mencari informasi tersebut.(fer)



Leave A Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.